Tampilkan postingan dengan label cerita pendek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerita pendek. Tampilkan semua postingan

09 Januari, 2021

Sikap yang Berlebihan

 Sifat peka merupakan hal yang di idam idamkan setiap wanita. Apalagi dia seorang laki laki sebuah nilai lebih pastinya dimata wanita. Tapi bagaimana ya jika sifat pekanya itu justru berlebihan. Akankah suatu hubungan akan selaras atau malah bertentangan? Kedua kemungkinan itu mungkin bisa saja terjadi. Apapun yang terjadi kembali lagi kepada setiap pasangan yang menjalin sebuah hubungan itu sendiri pastinya. Dari pada panjang lebar kemana mana mari kita baca ceritanya saja.

Dari sebuah kisah bermula dari seorang pria yang menyusul kakaknya di perantauan. Namanya Aldi seorang laki laki berusia 24 tahun. Aldi memutuskan untuk menyusul kakaknya yang ada di ibu kota. Dia ingin bekerja sekaligus membantu kakaknya disana. Kakaknya bernama Jaki sudah berkeluarga pastinya. Di ibu kota kakaknya mendirikan sebuah bengkel kecil kecilan. Karena tidak memiliki karyawan sebab itulah adiknya menyusul. 

Disebuah ibu kota hiduplah seorang pria yang sedang berjuang untuk belajar disebuah universitas. Dia bernama Soro kebetulan dia lolos beasiswa orang miskin. Hari itu adiknya menyusul ke ibu kota untuk memcari sebuah pekerjaan. Adiknya lulusan SMK jurusan mekanik. Dia bernama Danang yang baru saja lulus sekolah. Disana Danang hanya menginap sebentar di kos Soro karena tidak mungkin jika lama lama. Hari itu Danang mendapat lowongan pekerjaan disebuah PT. Tidak menunggu lama akhirnya ia melamar pekerjaan di PT itu. Karena dia belum pernah melamar sebuah pekerjaan maka ia meminta bantuan kakaknya. Kakaknya juga demikian maka ia menyarankan agar melihat di internet bagaimana cara untuk melamar suatu pekerjaan. Maka adiknya menurutinya. Setelah 5 hari akhirnya Danang mendapat panggilan dan dia pun memenuhi panggilannya. Setelah kakaknya pulang dari kampus Danang sudah ada disana. Gimana hasilnya tanya kakaknya kepada adiknya. Kata adiknya jika ingin ke proses selanjutnya ia harus membayar 5 juta rupiah. Sedangkan pendaftarannya saja sudah membayar 500 ribu rupiah. Kakaknya berpendapat mungkin itu hanya penipuan saja. Jika suatu PT mengadakan rekrutmen masa ia harus membayarnya.

Hari itu genap seminggu Danang bersama kakaknya. Karena merasa tidak enak lama lama maka ia memutuskan untuk pergi. Kakaknya usul bahwa sebaiknya ia kerumah suadara mereka yang ada disana. Maka karena kakaknya yang meminta Danang pun mengikuti perintahnya. Hari itu Danang pergi ketempat saudaranya itu tapi tidak tahu arah jalannya. Maka kakaknya marah kesal dengan adiknya lihat saja di internet kan bisa sekarang jamannya canggih apalagi di ibukota sangat gampang tutur kakaknya. Padahal kakaknya sendiri belum pernah pergi kesana. Dia hanya meyakinkan keadiknya bahwa jangan takut untuk pergi ke tempat saudaranya.

Usai berusaha sedemikian rupa akhirnya Danang sampai ditempat saudaranya itu. Disana ia hendak mencari pekerjaan sembari membantu saudaranya itu. Namun saudaranya selalu menolak jika Danang membangunya. Saudaranya Danang memiliki usaha mencuci kecil kecilan. Karena Danang merasa disana tinggal dan makan gratis maka ia memaksa untuk membantu saudaranya itu. Hari demi hari berlalu kabar pun tidak kunjung datang dari sebuah PT yang Danang kirimi berkas lamaran pekerjaan. Hari itu Danang dan saudaranya memgantar cucian kepelanggan dan dia melihat ada sebuah bengkel. Sesampainya di rumah ia menyakan perihal bengkel itu. Dan saudaranya akan mengantar kesana besok. Saudaranya Danang bernama Mona dan suaminya bernama Bari. Mona adalah anak dari kakak ibunya Danang yang kebetulan membuka usaha di sana.

Dipagi menjelang siang yang cerah nan penuh kedamaian duduklah dua orang laki laki disebuah bengkel yang sedang beristirahat. Kala itu Bari mengantar Danang kebengkel itu. Setibanya disana Danang bertanya kepada kedua orang yang duduk disana. Kemanakah bos bengkel ini berada? Tanya Danang. Kemudian salah dari seorang itu menjawab untuk apa dia mencari pemilik bengkel itu. Kemudian danang menjelaskan bahwa dia ingin bekerja dibengkel itu. Namun bengkel itu sedang tidak mencari  karyawan.  Jika mau Danang boleh disana tapi tidak dibayar. Danang yang mendengar itupun lalu menyepakatinya itung itung mengasah kemampuannya dibidang perbengkelan. Jika mau danang boleh langsung dibengkel itu mulai besok. Ternyata dua orang yang duduk itu adalah Aldi dan kakaknya Jaki si pemilik bengkel itu.

Pagi hari Danang sudah datang dibengkel itu dan disana sudah disiapkan makanan dan minuman oleh Aldi. Setiap harinya Aldi selalu menyiapkan minum dan makan untuk dirinya kakaknya dan juga Danang. Melihat itu kakanya Aldi marah, jika ia ingin minum, minum aja sendiri tidak perlu membuatkan kakanya. Kakanya tidak ingin Aldi terlihat seperti pembantu untuk kakanya. Namun berbeda dengan pemikiran Aldi. Aldi merasa itu hal yang wajar, karena dia adalah kakaknya. Sudah sepantasnya dia melakukan itu semua. Namun kakaknya jauh lebih marah mendengar itu. Karena bagi kakaknya hal yang seperti tidak perlu Aldi lakukan. Terkesan terlalu mencari perhatian dan kakanya tidak menyukai akan hal itu.

Siang itu datanglah seorang untuk memperbaiki kendaraan dibengkel itu. Dan orang itu berkata diantara Aldi dan Danang bahwasannya siang itu sangat kemarau yang luar biasa. Tanpa berpikir lama Aldi yang mendengar itu langsung mengambilkan air minum. Karena kepekaannya yang sangat berlebihan. Dilain hari juga hal demikian terjadi terasa pahit jika tidak ada yang manis manis. Mendengar itu Aldi langsung menyuguhkan minuman yang manis ya seperti teh, kopi, bahkan susu. Hal demikian selalu terjadi berulang kali. Sampai dimana tiba pacar Aldi mengirim sebuah pesan gambar yang isinya baju pengantin. Pacarnya Aldi hanya menanyakan menurutnya gaun mana yang paling bagus. Melihat itu Aldi tahu maksud pacarnya. Diapun tidak membalas pesan pacarnya. Dia minta pendapat kepada Danang bahwa dia harus bagaimana untuk hal demikian. Karena dia belum siap jika harus menikah dengan pacarnya. Kemudian Aldi mengatakan kepada pacarnya apakah dia bersedia menunggunya atau tidak jika tidak Aldi menyuruh untuk mencari laki laki lain yang jauh lebih baik dari dia. Pacarnyapun rela menunggu Aldi.

Jika tidak tahu baiknya katakan jangan tidak ingin mengatakan tutur kakak Aldi kepadanya lebih tepatnya kepada Aldi dan Danang. Ketika Aldi dan Danang sedang memperbaiki sebuah mobil ternyata ada yang dia tidak tahu. Karena rasa takut pada kakaknya maka ia menyuruh Danang yang bertanya. Kali ini Aldi lolos dari ketidak tahuannya. Hal serupa terjadi kembali dan kakanya Aldi mengetahui itu. Aldipun kena marah besar dari sang kakak. Karena dia yang terlalu takut maka dia tidak berani bertanya kepada kakaknya. Kakaknya pun marah jika tidak tahu ya tanya jangan diam saja. Melihat kejadian itu Danang menjadi iba dan merasa dia tidak bisa disana jika terus terusan menyaksikan Aldi dimarah kakaknya. 

Tiba kejadian dimana Aldi jatuh sakit. Dan dia harus minum obat selama 6 bulan lamanya. Ketika itu kakaknya bertanya apakah dia sudah minum obat atau belum. Ternyata Aldi belum meminumnya dihari itu. Kakaknyapun marah kepada Aldi kenapa dia tidak ingin minum obat. Aldipun langsung minum obat ketika itu. Sejak itu setiap waktu minum obat Aldi selalu meminta agar Danang memotret atau video ketika dia sedang minum obat. Karena hal yang terlalu berlebihan maka Danang mengatakan kepada Aldi bahwa apa yang dia lakukan seharusnya tidak perlu sampai berlebihan seperti itu.  Namun Aldi membantahya katanya apa yang dia lakukan hanya saja sebagai bukti bahwa dia itu minum obat. Melihat sikap adiknya itu Jaki pun marah kepada Aldi bahwa dia tidak perlu berlebihan seperti itu. Jika benar dia minum obat akan terlihat dari jumlah obat yang berkurang. Maka Aldi dimarah oleh kakanya. Tiba hari itu dimana Jaki, Danang dan Aldi sedang kumpul bersama dan Aldi menunjukkan kepada Jaki bahwasannya dia ingin minum obat. Melihat itu Jaki langsung marah kepada Aldi bahwa dia harus berubah dari sikap yang terlalu berlebihan itu. Melihat itu Danang merasa tidak tidak enak dengan Aldi. Danangpun memutuskan untuk berhenti bekerja dibengkel itu.

Danang resmi mengundurkan diri dari bengkel itu dan dan dia balik ketempat saudaranya. Aldi merasa sedih dengan keputusan Danang. Hari hari berlalu dan bulan berganti dimana Aldi selalu dimarah kakanya. Karena dia yang selalu takut kepada kakaknya hingga jika dia tidak tahu maka ia tidak bertanya. Maka hari itu Aldi disuruh untuk menghubungi Danang agar bisa kembali disana. Aldipun langsung menghubungi Danang dan mencari cari agar Danang balik kesana. Karena usahanya yang keras dan akhirnya Danang pun kembali.

Danang tidak langsung menuju ke tempat Aldi namun ia ketempat saudaranya. Mendengar Danang sudah sampai di rumah saudaranya Aldi langsung menjemput Danang. Namun disana ia dimarah oleh Bari karena sikapnya itu. Bari ingin agar Danang bermalam di rumahnya. Namun Aldi mengatakan bahwa dia disuruh kakanya. Mendengar itu Bari marah karena mereka bukan siapa siapa sedang Bari adalah saudaranya. Aldi merasa salah dan meminta maaf dan diapun beranjak pulang. Melihat itu sebenarnya Danang tidak tega dengan Aldi. Namun Aldi yang terlalu berlebihan itu membuat Danang juga merasa sebuah sifat yang terlalu takut.

Pagi esoknya Bari mengantar Danang kebengkel dan meminta maaf kepada Aldi atas apa yang telah terjadi. Aldi senang bukan main atas kehadiran Danang kebengkel kakanya. Hari hari Aldi mulai membaik karena adanya Danang. Tak lama kemudian akhirnya Danang memutuskan untuk pulang kampung.  Aldi merasa sedih karena itu.

Dan cerita berakhir sampai disini. Sekian dan terima kasih.


08 Januari, 2021

Like Friend not Friend

 Akrab bagaikan sahabat karib tidak memungkinkan bahwa mereka bukan teman. Seperti kisah yang akan saya sampaikan bahwa teman terkadang tidak ada. Ketika musuh menyamar jadi teman maka kehancuran demi kehancuran akan ia lakukan demi merapuhkan hidup kawan. Kehidupan seperti ini memang ada nyatanya. Mungkin kau tidak melihatnya tapi ada yang merasakan itu.

Inilah kisah anak SMA like friend not friend. Diawali dari siswa yang bangun kesiangan jam setengah tujuh yang kemudian langsung ganti seragam sekolah tanpa mandi hanya cuci muka saja. Setelah semua rapi dan siap dia pamit kepada ibunya untuk pergi kesekolah. Pada saat ingin pergi kesekolah ternyata motor dia mogok. Ia berusaha menyalakan motor itu dan sampailah pada waktu 7:15. Akhirnya ia menelpon ayahnya untuk mengantarnya. Tiba ayahnya pukul 7:30 dan ia langsung minta diantar kesekolah.

Sampainya di dekat sekolah ia minta diturunkan ya karena motor yang sudah jelek dan tentu saja dia agak malu jika ada yang melihatnya. Kemudian dia bergegas masuk kesekolah. Beruntungnya dia pada saat itu gerbang sekolah terbuka dan satpam tidak ada. Ia pun langsung lari menuju kekelasnya sampainya disana pukul 8:00. Ketika ia masuk ke kelas ia tidak ketahuan karena pada saat dia masuk guru kelasnya sedang menulis materi di papan tulis. Dia pun langsung menerobos masuk tanpa permisi. Tidak lama kemudian kelas selesai. Dan seorang teman laki laki dia pun berkata hari ini pasti kamu jalan kaki dari rumah. Maka ia mengiyakan dan teman sekelasnyapun percaya.

Siswa yang telat sekolah tadi bernama arta dia seorang laki laki yang cenderung tidak percaya diri. Dan teman yang bertanya jika dia berjalan bernama astyo temen kelas 10 nya dulu. Cerita ini dimulai ketika Arta kelas 11 semester genap setelas ujian tengah semester.

Esok hari yang cerah Arta pagi pagi sudah berangkat sekolah dan disana belum ada seorangpun. Datanglah teman cewek sekelasnya yang bernama Sari. Sari mengatakan bahwa akan ada siswa baru dikelasnya. Kemudian Arta mengatakan bahwa siswa baru itu cewek apa cowok. Sari menjawabnya bahwa dia cowok berasal dari daerah yang sama dengan Sari. Datanglah siswa lain dia bernama Abadi dia mengatakan bahwa siswa baru itu cowok dia tinggi dan sangar wajahnya. Abadi aja kalah tingginya. Respon Arta biasa aja dia seperti tidak peduli akan anak baru itu. Bel masuk pun berbunyi dan segera semua siswa siap masuk kekelasnya. Semua anak dikelas Arta membicarakannya namun Arta tidak seperti mereka yang heboh.

Tiba dihari itu dimana anak baru itu masuk sekolah. Semua temen kelas Arta pada sok caper dengan anak baru itu mereka menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Anak baru itu bernama Boy. Bel masuk berbunyi dan semua masuk kelas. Ketika itu Boy masuk dan ikut gengnya Abadi namun Efendi mengusirnya ia menyuruh agar Boy ikut dalam geng Arta. Arta adalah dan temennya merupakan sisa dari mereka yang membentuk geng. Kemudian Boy menuju baris tempat duduk Arta. Namun Riza temen segeng dengan Arta menyuruh Roni agar duduk dengan Arta. Karena Arta duduk sendiri biar Boy bisa duduk dengan Riza. Kemudian Boy menghampiri Riza dan duduk bersamanya. Mereka kemudian berkenalan satu sama lain. Dari belakang Boy mencolek Arta bermaksud ingin berkenalan. Arta dengan ekpresinya yang begitu sinis menengok kebelakang dan terpaksa berkenalan dengan Boy. Boy yang sok akrab dengan Arta kemudian bertanya tentang siapa yang berada di depannya soalnya mirip dengan temannya disekolahnya dulu. Tak ingin kalah Ronipun mewawancarai Boy selayaknya sudah akrab sejak lama.

Tiba dimana esok hari diadakan bersih bersih sekolah dengan percaya diri yang besar Boy ikut serta dalam kegiatan itu. Dan pada saat itu Arta bergabung dengan temen cewek mereka. Kemudian mereka mengejek kepada Nita agar tidak suka dengan Boy. Yana paling semangat ngompor ngompori Nita kalau mereka cocok menjadi pasangan. Widia juga mensupport yana juga Muna, Sari, dan Imah pun demikian. Setelah selesai bersih bersih Arta dan mereka kembali kekelas. Disana kemudian Boy menyusulnya kekelas mereka. Disana terlihat Arta sedang berbincang dengan Widia kalau Boy cukup menjadi saingan di geng mereka. Berdasarkan info yang Arta tahu kalau disekolahnya dulu Boy masuk top ten. Widia pun menanggapinya dengan serius, saingan baru ini mah mwkin ketat kata widia. Arta tidak hanya dengan Widia saja tapi juga dengan Yana, Sari, Nita, Aini, dan Imah. Tak lama kemudian Boy datang dan menghampiri mereka. Sok kenal sok dekat banget pokoknya si Boy itu. Boy mendekati imah katanya dia mirip dengan temannya. Mereka pun becanda bareng disusul sama Riza dan juga Roni.

Hari demi hari telah mereka lalui dan akhirnya Arta menerima Boy dalam gengnya itu. Mereka tetlihat kompak kemana mana selalu berempat. Dikelas Arta siswanya berjumlah 36 dimana cowoknya 13 orang dan sisanya cewek 23 orang. Dimana geng Abadi terdapat empat anggota geng Yoga empat anggota dan geng Arta empat anggota sisa satu orang bernama Aditya dia seperti benalu hidupnya. Ngikut geng sana sini hanya untuk menghancurkan kekompakan geng Arta. Tidak hanya cowok, cewekpun juga tidak kalah dimana ada geng cewek kaya, geng cewek cantik, geng cewek gengsi dan terakhir sisa yang bergabung dalam geng Arta baris duduknya dia adalah Yana, Nita, Muna, Anisa, Widia, Imah, Aini dan Sari. Berbeda dengan Yana dia itu anak sultan tapi bergaul dengan Widia yang hanya anak biasa sama seperti Arta dan temen temen lainnya. Mereka adalah anak IPA.

Hari itu guru matematika tidak hadir dikelas dia hanya menitipkan tugas kepada ketua kelas untuk dikerjakan dihari itu juga. Ketua kelas Arta adalah Yoga dimana Yoga dulu ternyata satu geng dengan Arta, Riza, dan Roni yang kemudian Yoga memutuskan untuk keluar dari geng mereka. Mungkin karena perbedaan kasta yang terlalu mencolok. Saat itu tugas yang diberikan guru matematika sulit karena belum pernah diajakarkan sebelumnya. Namun Arta sudah mempelajarinya sendiri jadi Arta sedikit tahu pada saat itu Boy duduk dengan Arta secara diam diam Boy menyalin jawaban Arta namun sebenarnya Arta mengetahuinya dan membiarkannya karena sengaja. Karena Boy disekolahnya dulu masuk top ten maka anak anak pada mendekati Boy berharap mendapatkan jawabannya. Dan Boy belagak bak pahlawan maka ia sengan PD nya memberikan jawaban yang ia salin dari Arta tadi. Ia mendapat banyak pujian dari anak anak dikelas itu. Kemudian Arta bertanya kepada widia tentang soal yang arta tidak mengerti dan kemudian arta dan widia bertukar jawaban. Widia bertanya kepada arta beneran Boy bisa arta hanya membalasnya dengan senyuman tipis. Disitu widia paham maksud dari senyuman Arta. 

Hari demi hari berlalu hingga pergantian bulan pun mereka lewati bersama sama. Bagaikan seorang sahabat yang akrab dimana Arta selalu ada untuk temen temen segengnya. Tiba hari dimana Boy tidak masuk sekolah dan Imah menanyakan kepada Arta dimana dia. Namum Arta tidak tahu dimana Boy hingga tidak masuk sekolah. Pada saat itu imah mengatakan bahwa Arta bukanlah teman Boy. Pada saat Imah bersama Boy berkata bahwa Arta bukanlah temannya. Mendengar itu Arta sedikit kaget dan Arta mengatakan ke imah kalau dia sudah menganggap Boy sebagai temannya namjn ternyata boy tidak demikian. Mereka terlihat seperti sobat akrab jika dilihat lihat namun kenyataan tidak demikian. Apapun yang Boy katakan Arta tidak mempedulikannya sebab Arta tidak beranggap kalau setiap manusia harus bermusuhan. Sebenarnya Arta sudah mengetahuinya karena Boy akan menghubungi arta ketika boy dalam masa sulit. Dan Arta selalu ada didekatnya, membantu segala kesulitan Boy, namun pada saat jaya arta tidak terlihat diantara boy dengan yang lain. 

Hari itu Arta sangat kecewa, dan dia tidak ingin berkata dengan siapapun dirumahnya ia mengurung diri. Hingga esok harinya ia berangkat sekolah dan boy juga sudah hadir hari itu arta tidak lagi bersama boy dan juga riza, roni. Mereka bertiga asik sendiri tanpa hadirnya Arta bahkan mereka makan bersama main bersama tanpa ada arta. Arta mengetahui itu kemudian ia tidak ingin mendekati mereka lagi tiba dimana roni mengatakan mengapa arta menjauh dari mereka. Arta menjawab katanya tidak kenapa, hidup memang harus ada perubahan. Roni kemudian mengatakan bahwa sekarang Arta berubah dan tidak lagi ingin berteman dengannya juga riza dan boy. Padah terbalik disini terlihat bahwa mereka bertiga telah meninggalkan arta tanpa alasan yang jelas. Pada akhirnya arta memutuskan untuk tidak lagi bergabung dalam gengnya dulu. Sekarang ia sendiri tanpa siapapun karena teman temannya ternyata tidak mengakuinya mereka sudah sibuk sendiri apalagi sekarang aditya masuk kedalam geng arta dulu.

Terkadang teman akan terlihat seperti musuh. Ketika kita sudah menganggapnya sebagai teman yang sejati disitu keaslian mereka akan terlihat. Seperti teman tapi dia bukan teman melainkan dia yang hanya bisa memanfaatkan. Sekian sampai disini ceritanya. Diangkat dari cerita yang sebenarnya tidak dibuat buat.

Ketika Tak Terlihat

 Melihat adalah salah satu anugrah yang tuhan berikan kepada setiap makhluk hidup yang memiliki indra pemglihatan. Namun penglihatan bisa sa...